Wednesday, October 15, 2008

Belawan Semakin Rutin Terendam

Akibat terjadinya perubahan fungsi sebagian besar rawa-rawa menjadi lahan industri, diperkirakan sebagai penyebab rutinnya Kecamatan Belawan terendam air. Kondisi Kota Belawan saat ini tidak luput dari banjir, sedikit saja turun hujan lebat dan saat musim pasang, air menggenangi pemukiman warga dan jalan utama. Kondisi ini berlangsung hingga beberapa hari walau hujan telah berhenti dan musim pasang telah berlalu.

Terendamnya kota pelabuhan kelas utama ini menurut perhitungan warga semakin hari semakin parah, karena air yang menggenangi daerah ini lama keringnya.

Warga Belawan merasa resah karena seluruh aktivitas terganggu. Pemukiman juga menjadi kumuh karena sampah berserekan dan menumpuk bersama genangan air.

Tokoh masyarakat Belawan M. Syafri Sani membenarkan kondisi kota Belawan saat ini seperti itu. Banjir saat ini sudah menjadi hal rutin dialami warga, jalan-jalan utama terendam air sehingga menyulitkan aktivitas sehari-hari, katanya.

Menurut Sani, kondisi ini telah memicu keresahan warga sehingga saat terjadinya pasang besar yang diiringi dengan turunnya hujan deras membuat seluruh masyarakat Belawan bekerja keras menguras air dari rumah.

Kondisi yang menakutkan ini, lanjutnya, terjadi selama satu dekade terakhir diperkirakan terjadi akibat banyaknya lahan rawa-rawa yang selama ini menjadi resapan air telah berubah fungsi, serta menyempitnya dan tersumbatnya saluran air akibat pembangunan rumah.

Menurut perkiraan Sani yang juga ketua harian Forum Masyarakat Belawan Membangun (Formabem), lahan rawa-rawa yang telah berubah fungsi itu mencapai ratusan hektar jumlahnya, lahan itu kini telah berubah fungsi menjadi daratan untuk kepentingan dunia usaha.

Sejak lahan rawa-rawa itu berubah fungsi banyak menimbulkan masalah di antaranya banjir karena di hamparan rawa-rawa yang merupakan lahan terbesar di Kecamatan Belawan itu terdapat banyak anak sungai (paluh) yang berfunsgi sebagai urat nadi keluar masuknya air dari daratan ke tepi laut. (sumber : waspada)

No comments: