Wednesday, June 9, 2010

Tradisi Pemakaman Batak

Memperkenalkan tradisi pemakaman dalam adat Batak. Prosesi penguburan dalam suku Batak sangat bermakna dan kompleks. Ada ritual-ritual yang harus dilakukan sebelum jasad orang yang wafat dimakamkan. Yang pertama adalah segera setelah seseorang meninggal, kerabat dan keluarga akan melakukan ritual simbolis denga membalik tikar dimana jasad diletakkan ke luar, sehingga posisi tubuh dan kepala terletak di kaki tikar. Makna dari ritual ini adalah agar begu mengerti bahwa mereka yang telah meninggal harus terpisah dari keluarga dan kerabat. Begu adalah sebutan orang Batak untuk roh dari orang yang meninggal.

Ritual selanjutnya dalam pemakaman adat Batak adalah meletakkan jasad kedalam peti mati. Orang Batak sangat menjaga status sosial seseorang baik ketika ia hidup atau mati. Orang Batak yang kaya raya akan membuat peti mati berbentuk perahu dari kayu pohon kemiri jika ada keluarga yang meninggal. Kemudian, peti mati berbentuk perahu ini diletakkan didekat rumah keluarga sampai waktu upacara pemakaman tiba. Sedangkan orang Batak yang miskin hanya membuat peti mati dari kayu biasa dengan bentuk sederhana.

Thursday, April 29, 2010

Mencoba Minum Tuak Batak 15 Gelas

Seorang bule yang sedang jalan-jalan ke Medan mendengar soal tuaknya orang Batak dan betapa kerasnya minuman itu. Iseng-iseng dia masuk ke sebuah kedai tuak dan menantang pengunjungnya.

"Siapa yang bisa minum 15 gelas tuak sekaligus, saya kasih uang 500 dollar", katanya sambil meletakkan uang yang dimaksud.

Semua pengunjung terdiam, tak ada yang berani melayani tantangan itu. Bahkan si Tigor yang sedang duduk di sana melangkah keluar.

30 menit kemudian Tigor terlihat kembali ke kedai itu, mendekati si bule dan bertanya, "Hei Mister! Apa tantanganmu tadi masih berlaku?"

BATAK TOBA, KETURUNAN ISRAEL YANG HILANG

Bangsa Israel kuno terdiri dari 12 suku. Setelah raja Salomo wafat,
negara Israel pecah menjadi dua bagian. Bagian Selatan terdiri dari
dua suku yaitu Yehuda dan Benjamin yang kemudian dikenal dengan nama
Yehuda, atau dikenal dengan nama Yahudi. Kerajaan Selatan ini
disebut Yehudah, ibukotanya Yerusalem, dan daerahnya dinamai Yudea.

Bagian utara terdiri dari 10 suku, disebut sebagai Kerajaan Israel.
Dalam perjalanan sejarah, 10 suku tersebut kehilangan identitas
kesukuan mereka. Kerajaan utara Israel tidak lama bertahan sebagai
sebuah negara dan hilang dari sejarah. Konon ketika penaklukan
bangsa Assyria, banyak orang Kerajaan Utara Israel yang ditawan dan
dibawa ke sebelah selatan laut Hitam sebagai budak. Sebagian lagi
lari meninggalkan asalnya untuk menghindari perbudakan.

Thursday, April 22, 2010

Upacara Horja Bius (Budaya Batak Yang Sudah Hilang)

Huta atau kampung di daerah komunitas orang Batak Toba adalah persekutuan masyarakat yang paling kecil yang dibentuk oleh marga. Mulanya mereka tinggal di kampung induk tetapi karena penduduknya terus berkembang menyebabkan terbentuk huta-huta yang baru. Untuk mengatur kepentingan bersama beberapa kampung atau huta membentuk federasi atau persekutuan yang sifatnya masih terikat satu dengan lainnya. Kumpulan huta disebut horja.

Kebudayaan Batak di Antara Putik yang Berkembang

Arti Kebudayaan Batak

Yang dimaksud dengan kebudayaan Batak, yaitu seluruh nilai-nilai kehidupan suku bangsa Batak di waktu-waktu mendatang merupakan penerusan dari nilai kehidupan lampau dan menjadi faktor penentu sebagai identitasnya. Refleksi dari nilai-nilai kehidupan tersebut menjadi suatu cirri yang khas bagi suku bangsa Batak yakni : Keyakinan dan kepercayaan bahwa ada Maha Pencipta sebagai Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta segala sesuatu isinya, termasuk langit dan bumi.
Untuk mewujudkan keseimbangan dalam menjalankan nilai-nilai kehidupan sebagai mahluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, Tuhan Maha Pencipta sebagai titik orientasi sipritualnya, alam lingkungan sebagai objek integritasnya suku bangsa Batak telah dinaungi Patik.

Sunday, January 17, 2010

Ulah Oknum Wartawan dan LSM Pemeras di Sekolah Tobasa

Asal dana BOS cair, para oknum wartawan dan LSM ramai-ramai datang dan maksa minta bagian,” kata Hutasoit, salah seorang pengelola dana BOS SD di Kabupaten Tobasa kepada pemberi materi dalam bintek yang diikutinya. Pernyataan itu muncul setelah para pengelola dana BOS mengeluh karena sering diperas oknum yang mengaku wartawan. Pimpinan sekolah di Tobasa mencemaskan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ke sekolah SD dan SMP, yang dibarengi munculnya sejumlah oknum mengatasnamakan wartawan dan aktivis LSM, yang datang untuk minta uang (memeras) sekolah tersebut. Sejumlah pimpinan sekolah di Tobasa mengaku kesal dengan ulah oknum mengatasnamakan wartawan maupun aktivis LSM yang berulah dengan dalih macam-macam berkaitan pencairan dana BOS maupun penerimaan siswa baru (PSB) di sekolah mereka. Salah seorang kepala sekolah di Tobasa mengeluhkan ulah oknum mengaku wartawan sebuah media cetak di daerahnya yang datang bukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Tapi oknum itu hanya mau meminta sejumlah uang dari sekolah itu.

Songket Batak dari Samosir

Tenunan Batak kini maju selangkah. Selain Ulos, kini hadir Songket Batak yang potensinya tak kalah menjanjikan. Meski masih baru, namun Songket yang ditenun di daerah Pangururan, Samosir ini sudah diperkenalkan di kancah nasional. Harapannya, songket ini bisa menjadi pilihan utama orang Batak dalam hal pakaian adat, khususnya pernikahan.

Merdi Sihombing memperkenalkan Songket Batak pertama kali dalam sebuah event fashion show di Jakarta pada tahun 2007 lalu. Ini merupakan sebuah terobosan modernisasi bagaimana agar budaya Batak bisa terangkat.

Friday, January 8, 2010

Mengenal Ulos Batak

[ JENIS DAN TATA CARA PENGGUNAANNYA ]

Pada jaman dahulu sebelum orang batak mengenal tekstil buatan luar, ulos adalah pakaian sehari-hari. Bila dipakai laki-laki bagian atasnya disebut “hande-hande” sedang bagian bawah disebut “singkot” kemudian bagian penutup kepala disebut “tali-tali” atau “detar”. Bia dipakai perempuan, bagian bawah hingga batas dada disebut “haen”, untuk penutup pungung disebut “hoba-hoba” dan bila dipakai berupa selendang disebut “ampe-ampe” dan yang dipakai sebagai penutup kepala disebut “saong”. Apabila seorang wanita sedang menggendong anak, penutup punggung disebut “hohop-hohop” sedang alat untuk menggendong disebut’ “parompa”.
Sampai sekarang tradisi berpakaian cara ini masih bias kita lihat didaerah pedalaman Tapanuli. Tidak semua ulos Batak dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ulos jugia, ragi hidup, ragi hotang dan runjat. Biasanya adalah simpanan dan hanya dipakai pada waktu tertentu saja.
Proses pembuatan ulos batak.

DPRD Medan: Segera jalankan Jamkesmas 2010

MEDAN - DPRD Medan meminta kepada Pemko Medan agar program Jamkesmas dapat berjalan dengan baik. Ini dimaksudkan agar program bagi warga miskin ini ditahun 2010 nanti dapat berjalan dengan baik tanpa adanya masalah seperti tahun ini.

Ketua Komisi B DPRD Medan, Irwanto Tampubolon mengatakan, pemko Medan diminta untuk menganggarkan dana untuk warga miskin di Medan yang belum terdaftar dalam program Jamkesmas.

Karena program Jamkesmas untuk saat ini belum sepenuhnya merata di Medan, untuk itu DPRD Medan menargetkan di tahun 2010 nanti semua warga miskin di Kota Medan yang tidak terdaftar jamkesmas semuanya dapat terprogram dan ikut dalam program pemerintah ini.

“Kepada rumah sakit agar melayani pasien miskin yang terdaftar Jamkesmas dengan baik karena itu merupakan tugas dari sebuah rumah sakit,” pungkas Irwanto kepada Waspada Online tadi siang.

http://waspada.co.id/