Sunday, January 17, 2010

Ulah Oknum Wartawan dan LSM Pemeras di Sekolah Tobasa

Asal dana BOS cair, para oknum wartawan dan LSM ramai-ramai datang dan maksa minta bagian,” kata Hutasoit, salah seorang pengelola dana BOS SD di Kabupaten Tobasa kepada pemberi materi dalam bintek yang diikutinya. Pernyataan itu muncul setelah para pengelola dana BOS mengeluh karena sering diperas oknum yang mengaku wartawan. Pimpinan sekolah di Tobasa mencemaskan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ke sekolah SD dan SMP, yang dibarengi munculnya sejumlah oknum mengatasnamakan wartawan dan aktivis LSM, yang datang untuk minta uang (memeras) sekolah tersebut. Sejumlah pimpinan sekolah di Tobasa mengaku kesal dengan ulah oknum mengatasnamakan wartawan maupun aktivis LSM yang berulah dengan dalih macam-macam berkaitan pencairan dana BOS maupun penerimaan siswa baru (PSB) di sekolah mereka. Salah seorang kepala sekolah di Tobasa mengeluhkan ulah oknum mengaku wartawan sebuah media cetak di daerahnya yang datang bukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Tapi oknum itu hanya mau meminta sejumlah uang dari sekolah itu.

Songket Batak dari Samosir

Tenunan Batak kini maju selangkah. Selain Ulos, kini hadir Songket Batak yang potensinya tak kalah menjanjikan. Meski masih baru, namun Songket yang ditenun di daerah Pangururan, Samosir ini sudah diperkenalkan di kancah nasional. Harapannya, songket ini bisa menjadi pilihan utama orang Batak dalam hal pakaian adat, khususnya pernikahan.

Merdi Sihombing memperkenalkan Songket Batak pertama kali dalam sebuah event fashion show di Jakarta pada tahun 2007 lalu. Ini merupakan sebuah terobosan modernisasi bagaimana agar budaya Batak bisa terangkat.

Friday, January 8, 2010

Mengenal Ulos Batak

[ JENIS DAN TATA CARA PENGGUNAANNYA ]

Pada jaman dahulu sebelum orang batak mengenal tekstil buatan luar, ulos adalah pakaian sehari-hari. Bila dipakai laki-laki bagian atasnya disebut “hande-hande” sedang bagian bawah disebut “singkot” kemudian bagian penutup kepala disebut “tali-tali” atau “detar”. Bia dipakai perempuan, bagian bawah hingga batas dada disebut “haen”, untuk penutup pungung disebut “hoba-hoba” dan bila dipakai berupa selendang disebut “ampe-ampe” dan yang dipakai sebagai penutup kepala disebut “saong”. Apabila seorang wanita sedang menggendong anak, penutup punggung disebut “hohop-hohop” sedang alat untuk menggendong disebut’ “parompa”.
Sampai sekarang tradisi berpakaian cara ini masih bias kita lihat didaerah pedalaman Tapanuli. Tidak semua ulos Batak dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ulos jugia, ragi hidup, ragi hotang dan runjat. Biasanya adalah simpanan dan hanya dipakai pada waktu tertentu saja.
Proses pembuatan ulos batak.

DPRD Medan: Segera jalankan Jamkesmas 2010

MEDAN - DPRD Medan meminta kepada Pemko Medan agar program Jamkesmas dapat berjalan dengan baik. Ini dimaksudkan agar program bagi warga miskin ini ditahun 2010 nanti dapat berjalan dengan baik tanpa adanya masalah seperti tahun ini.

Ketua Komisi B DPRD Medan, Irwanto Tampubolon mengatakan, pemko Medan diminta untuk menganggarkan dana untuk warga miskin di Medan yang belum terdaftar dalam program Jamkesmas.

Karena program Jamkesmas untuk saat ini belum sepenuhnya merata di Medan, untuk itu DPRD Medan menargetkan di tahun 2010 nanti semua warga miskin di Kota Medan yang tidak terdaftar jamkesmas semuanya dapat terprogram dan ikut dalam program pemerintah ini.

“Kepada rumah sakit agar melayani pasien miskin yang terdaftar Jamkesmas dengan baik karena itu merupakan tugas dari sebuah rumah sakit,” pungkas Irwanto kepada Waspada Online tadi siang.

http://waspada.co.id/